Internet Download Manager 6.09 Build 3 Final Retail

Want your Downloads come faster than ever? Or you have many downloads, so you want to get something that can take care of your downloads when you are at sleep? Then, This is your perfect Choice!

WinPatrol 24.3.2012.0

Another Simple yet powerful Antivirus, Anti Malware,And Tuning Software. Download it now!

Auslogics Disk Defrag 3.3.1.3

Feeling your computer is slowing down? or you want a compact, but powerful defragmentation tool? then this Software from Auslogics is the answer!

Auslogics Registry Cleaner 2.2.1.0

Registry compactness and cleanliness is akey to a stable and fast computer. Now THAT is easier to do! Just use this, Auslogics Registry Cleaner!

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Showing posts with label Pengusaha. Show all posts
Showing posts with label Pengusaha. Show all posts

Tuesday, January 8, 2013

Pengusaha RI Protes Pemerintah Perancis

KOMPAS/PRIYOMBODO Contoh minyak olahan kelapa sawit diperlihatkan dalam Pameran Internasional Kelapa Sawit 2012 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (9/5/2012). Indonesia adalah produsen minyak sawit mentah terbesar di dunia.

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia memprotes langkah Pemerintah Perancis yang akan menaikkan bea masuk minyak kelapa sawit mentah (CPO) hingga 300 persen. Upaya Perancis itu adalah bagian dari skenario Eropa untuk menekan pemasaran CPO di kawasan yang tengah dilanda krisis tersebut.

”Langkah Perancis itu tidak mendasar sama sekali. Alasannya juga tidak logis, yakni mengaitkan CPO dengan kesehatan. Mereka pernah menggunakan isu kesehatan, tetapi tidak mampu menekan laju CPO. Sekarang mereka pakai isu itu lagi. Ini adalah bagian dari antisawit. Karena itu, Pemerintah Perancis harus menolak inisiatif dari senator yang mengusulkannya,” kata Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Joko Supriyono, di Jakarta, Senin (19/11/2012).

Dia mengatakan, komoditas kelapa sawit dan turunannya telah masuk ke persaingan global. Karena itu, negara-negara Eropa berusaha supaya sumber minyak nabati mereka, yakni kedelai, tetap bertahan. Caranya adalah menerapkan standar yang tinggi tetapi tidak jelas dasarnya. ”Pemerintah seharusnya komplain ke Perancis,” katanya.

Dengan produksi CPO sebesar 25 juta ton, Indonesia saat ini menjadi produsen CPO terbesar di dunia. Sumbangan Indonesia terhadap pasokan CPO di pasar global mencapai 47 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia (39 persen). Pasar terbesar CPO Indonesia saat ini adalah India, China, dan Uni Eropa.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan, langkah Perancis itu sebagai respons atas desakan masyarakat, pelaku usaha lokal, dan aktivis. Menurut mereka, produk CPO dianggap tidak aman bagi kesehatan sehingga konsumsinya harus dikurangi. ”Jadi, tantangan CPO saat ini tidak hanya isu lingkungan, tetapi juga isu kesehatan,” ujarnya. (ENY/ITA)


View the original article here

Pengusaha RI Protes Pemerintah Perancis

KOMPAS/PRIYOMBODO Contoh minyak olahan kelapa sawit diperlihatkan dalam Pameran Internasional Kelapa Sawit 2012 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (9/5/2012). Indonesia adalah produsen minyak sawit mentah terbesar di dunia.

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia memprotes langkah Pemerintah Perancis yang akan menaikkan bea masuk minyak kelapa sawit mentah (CPO) hingga 300 persen. Upaya Perancis itu adalah bagian dari skenario Eropa untuk menekan pemasaran CPO di kawasan yang tengah dilanda krisis tersebut.

”Langkah Perancis itu tidak mendasar sama sekali. Alasannya juga tidak logis, yakni mengaitkan CPO dengan kesehatan. Mereka pernah menggunakan isu kesehatan, tetapi tidak mampu menekan laju CPO. Sekarang mereka pakai isu itu lagi. Ini adalah bagian dari antisawit. Karena itu, Pemerintah Perancis harus menolak inisiatif dari senator yang mengusulkannya,” kata Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Joko Supriyono, di Jakarta, Senin (19/11/2012).

Dia mengatakan, komoditas kelapa sawit dan turunannya telah masuk ke persaingan global. Karena itu, negara-negara Eropa berusaha supaya sumber minyak nabati mereka, yakni kedelai, tetap bertahan. Caranya adalah menerapkan standar yang tinggi tetapi tidak jelas dasarnya. ”Pemerintah seharusnya komplain ke Perancis,” katanya.

Dengan produksi CPO sebesar 25 juta ton, Indonesia saat ini menjadi produsen CPO terbesar di dunia. Sumbangan Indonesia terhadap pasokan CPO di pasar global mencapai 47 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia (39 persen). Pasar terbesar CPO Indonesia saat ini adalah India, China, dan Uni Eropa.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan, langkah Perancis itu sebagai respons atas desakan masyarakat, pelaku usaha lokal, dan aktivis. Menurut mereka, produk CPO dianggap tidak aman bagi kesehatan sehingga konsumsinya harus dikurangi. ”Jadi, tantangan CPO saat ini tidak hanya isu lingkungan, tetapi juga isu kesehatan,” ujarnya. (ENY/ITA)


View the original article here

Pengusaha RI Protes Pemerintah Perancis

KOMPAS/PRIYOMBODO Contoh minyak olahan kelapa sawit diperlihatkan dalam Pameran Internasional Kelapa Sawit 2012 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (9/5/2012). Indonesia adalah produsen minyak sawit mentah terbesar di dunia.

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia memprotes langkah Pemerintah Perancis yang akan menaikkan bea masuk minyak kelapa sawit mentah (CPO) hingga 300 persen. Upaya Perancis itu adalah bagian dari skenario Eropa untuk menekan pemasaran CPO di kawasan yang tengah dilanda krisis tersebut.

”Langkah Perancis itu tidak mendasar sama sekali. Alasannya juga tidak logis, yakni mengaitkan CPO dengan kesehatan. Mereka pernah menggunakan isu kesehatan, tetapi tidak mampu menekan laju CPO. Sekarang mereka pakai isu itu lagi. Ini adalah bagian dari antisawit. Karena itu, Pemerintah Perancis harus menolak inisiatif dari senator yang mengusulkannya,” kata Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Joko Supriyono, di Jakarta, Senin (19/11/2012).

Dia mengatakan, komoditas kelapa sawit dan turunannya telah masuk ke persaingan global. Karena itu, negara-negara Eropa berusaha supaya sumber minyak nabati mereka, yakni kedelai, tetap bertahan. Caranya adalah menerapkan standar yang tinggi tetapi tidak jelas dasarnya. ”Pemerintah seharusnya komplain ke Perancis,” katanya.

Dengan produksi CPO sebesar 25 juta ton, Indonesia saat ini menjadi produsen CPO terbesar di dunia. Sumbangan Indonesia terhadap pasokan CPO di pasar global mencapai 47 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia (39 persen). Pasar terbesar CPO Indonesia saat ini adalah India, China, dan Uni Eropa.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan, langkah Perancis itu sebagai respons atas desakan masyarakat, pelaku usaha lokal, dan aktivis. Menurut mereka, produk CPO dianggap tidak aman bagi kesehatan sehingga konsumsinya harus dikurangi. ”Jadi, tantangan CPO saat ini tidak hanya isu lingkungan, tetapi juga isu kesehatan,” ujarnya. (ENY/ITA)


View the original article here